Jumat, 27 Juli 2012

Pelarut PCB Pengganti FeCl3

Untuk melarutkan PCB, umumnya kita menggunakan bubuk FeCl3 atau biasa di sebut Ferric Chloride yang mudah ditemukan di toko - toko elektronika dengan harga yang tidak mahal, sekitar 3000 per ons nya. Tetapi kalo tumpah di lantai dan di baju kemudian mengering, nyaris tidak bisa di hilangkan, selain itu proses etching nya juga terhitung lama. FeCL3 juga sangat berbahaya untuk lingkungan apalagi bila di minum, di jamin mabookk....gila juga nih yang mau minum...

Setelah konsultasi sana - sini, akhirnya berniat juga untuk mencoba Hydrochloride Acid (HCL) dan Hydrogen Peroxide (H202), sehingga campurannya menjadi....... Berikut langkah - langkah nya....

1. Siapkan bahan - bahan nya, yaitu HCL, H202, H20 (Air), dan tempat plastik. Sekalian Vape, buat bunuh tomcat (di kos banyak tomcat)..

Untuk perbandingannya, HCL:H202:Air = 1:2:4 atau bisa eksperimen sendiri sesuai kebutuhan.

Bahan - bahan yang dibutuhkan

2. Berikutnya, tuangkan air ke dalam tempat plastik. Untuk takarannya saya menggunakan tutup botol pylox sebanyak 4 tutup sesuai perbandingan. Kemudian baru tuangkan H202 sebanyak 2 tutup. kemudian baru HCL sebanyak 1 tutup. Untuk safety nya memang dianjurkan mencampurkan sesuai urutan di atas (Pelajaran Kima SMA). Dari air hingga kelarutan yang paling pekat.


H202
HCL

Penambahan H202
Proses Etching

3. Sebaiknya menggunakan sarung tangan karet, beli saja di toko bangunan seharga 7rb, hati - hati juga dengan gas yang dihasilkan dari proses etching. Bila larutan sudah ready, tinggal celupkan PCB ke dalam wadah plastik, pastikan semua PCB terendam, jangan seperti gambar diatas, wadahnya gak cukup.

Hasil Etching
 4. Bila sudah larut semua, bilas pcb dengan air bersih. PCB sudah siap untuk proses selanjutnya, menghapus toner bisa dengan Aceton (pembersih kuku) atau dengan amplas ukuran 1000 (paling halus).


5. Larutan etching bisa digunakan lagi, jadi jangan di buang. Untuk penyimpanan larutan simpan di botol plastik atau kaca dan JANGAN DITUTUP rapat. Tetap beri lubang untuk bernafas.. hehehe.. serius, kalo meledak bukan salah saya.. Supaya larutan bisa digunakan beberapa kali


Kesimpulannya menggunakan HCL+ H202 adalah faster, cleaner, cheaper and less harmful to the environment. Silahkan dibuktikan sendiri.
Untuk menggunakan campuran ini berkali - kali ( biar ngirit ), ada trik nya. Tunggu di posting berikutnya.




Kamis, 28 Juni 2012

Program Saklar Toggle AVR

Menurut wikipedia, yang dimaksud saklar toggle adalah

A toggle switch is a class of electrical switches that are manually actuated by a mechanical lever, handle, or rocking mechanism.
Toggle switches are available in many different styles and sizes, and are used in countless applications. Many are designed to provide the simultaneous actuation of multiple sets of electrical contacts, or the control of large amounts of electric current or mains voltages.
The word "toggle" is a reference to a kind of mechanism or joint consisting of two arms, which are almost in line with each other, connected with an elbow-like pivot. However, the phrase "toggle switch" is applied to a switch with a short handle and a positive snap-action, whether it actually contains a toggle mechanism or not. Similarly, a switch where a definitive click is heard, is called a "positive on-off switch".
Tapi yang saya maksud dengan saklar toggle adalah saklar push-on push-off. Artinya saklar akan On bila di tekan, dan akan off bila di tekan lagi, seperti tombol power di Handphone blekberi kamu...hehehe...

Disini menggunakan 2 buah flag sebagai penanda, berikut program utamanya..

============================================
if (~S1)
{
    if(flag1)
    {
        if(flag)
            {flag=0;output_H;}
    else
            {flag=1;output_L;}; 
    flag1=0;
    };

}
else
{
    flag1=1;
};
=============================================
Penjelasannya sbb:
1. Kondisi awal, flag bernilai 1 dan flag1 bernilai 1.
2. Bila saklar S1 ditekan (aktif Low), maka : output_H aktif, dan flag bernilai 0, flag1 bernilai 0.
3. kemudian saklar S1 dilepas, sehingga flag1 bernilai 1.
4. Bila S1 ditekanlagi,  karena nilai flag bernilai 0 sehingga output_L aktif, dan flag bernilai 1 kembali, kemudian flag1 bernilai 0 lagi.

Lalu tujuan diberi flag1 untuk apa...?
Flag1 sebagai penanda, supaya saat saklar di tekan selama waktu yang lama, tidak terjadi flip flop pada output_H dan output_L. Jadi saklar mau di tekan selama apapun bila sebelumnya tidak pernah di lepas, maka output tidak akan berubah.. dan satu lagi, tidak perlu memakai fungsi delay. Sehingga program bisa meluncur dengan bebas...

Bikin program saklar aja kok rumit amat....? ya..namanya juga belajar..
Tapi program di atas sudah cukup ampuh bila diaplikasikan ke TA, Project, dll...



Biar tidak bingung, silahkan download programnya ( dengan AVR Studio4) dan simulasi Proteus nya dibawah ini...
https://sites.google.com/site/avrstudioku/file/Saklar%20Toggle.zip?attredirects=0&d=1

Untuk pengguna CVAVR download di sini
https://sites.google.com/site/avrstudioku/file/CVAVR.zip?attredirects=0&d=1

Semoga bermanfaat.